Bloge cah UNY saka Wonosobo

Design your theme

Fenomena Mata Tuhan (Helix Nebula)

Helix Nebula menyerupai bola mata berwarna biru dan dihiasi warna putih serta kelopak berwarna merah muda. Kumpulan warna tersebut terbentuk oleh lapisan gas dan debu yang diterbangkan serta dipancarkan oleh bintang yang akan berakhir masa hidupnya dalam kurun ribuan tahun mendatang. Matahari juga diperkirakan akan bernasib serupa...

Dieng Plateau, The Heaven Land

Sejarah dieng jika dikaitkan dengan sejarah Wonosobo, di petik dari situs resmi pemerintahan kabupaten Wonosobo www.wonosobokab.go.id. Pada awal abad ke -18 ada tiga pegelana yang bernama, Kyai walik, kyai Karim dan Kyai Kolodete. Ketiga pengelana tersebut ...

UNY (Universitas Negeri Yogyakarta).

Penyelenggaraan Kegiatan di UNY bertujuan untuk Terwujudnya manusia yang betaqwa, mandiri, dan cendekia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Terwujudnya penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga yang mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta berkontribusi pada pemecahan masalah global, Terselenggaranya kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan potensi manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Terwujudnya tata kelola universitas yang baik, bersih, dan akuntabel dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi. ...

Wonosobo Kotaku

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu bagian dari Propinsi Jawa Tengah yang terletak di lereng beberapa gunung dan pegunungan. Wilayah Wonosobo terletak di lereng Gunung Sindoro, Sumbing, Prahu, Bismo, dan di lereng pegunungan Telomoyo, Tampomas, serta Songgoriti....

KDRI (Kementerian Desain Republik Indonesia)

Kementerian Desain Republik Indonesia - Belum/Tidak Sah, biasa disingkat KDRI, didirikan oleh Wahyu Aditya tanggal 28 Agustus 2006, dengan menunjuk Mas Gembol sebagai menterinya. KDRI memiliki goal yaitu Menyebarkan "Semangat Indonesia" ke seluruh dunia melalui kekuatan visual !...

Latest Posts

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempermudah manusia untuk mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. TV berlangganan menjadi salah satu sarana yang digunakan masyarakat untuk memperoleh informasi maupun hiburan dari negara mana pun.

Namun, dua mahasiswa Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yakni Brilian Prasetyo dan Rizky Edy Juwanto, menciptakan teknologi televisi digital tanpa memerlukan sistem berbayar atau berlangganan. Teknologi tersebut diberi nama Central Prosessing Unit TV Satelit (CPU-TVsat). Teknologi televisi digital ini berbasis teknologi TV satelit, karena keunggulan TV satelit adalah mampu menerima siaran televisi dari luar negeri.

Menurut Prasetyo, kualitas gambar TV satelit lebih baik daripada teknologi UHF karena pada televisi satelit tidak terjadi gambar buram atau noise. “Kami melakukan kreativitas tambahan antena TV satelit seperti pemasangan 5 LNB, Aktuator ganda, dan memori penyimpan posisi. Dengan antena tersebut CPU-TVsat mampu menerima 21 satelit di wilayah Asia serta mendapatkan lebih dari 500 siaran televisi," ujar Prasetyo, seperti dilansir dari situs UNY, Senin (28/5/2012).

Dia menambahkan, keunggulan pemasangan 5 LNB adalah ketika antena mengarah dalam satu posisi dapat mengakses lima satelit sekaligus. Sementara keunggulan aktuator ganda dapat mempermudah penyetelan antena.

Sementara itu Rizki menyebutkan, dengan menggunakan alat ini, maka cukup menggunakan remote kontrol berupa Stick Playstation untuk menggerakkan antena parabola dari jarak jauh. "Selain itu, apabila antena bergeser sendiri karena gangguan cuaca seperti hujan deras atau angin kencang, antena akan otomatis kembali ke arah semula, karena sistem ini sudah dilengkapi memori penyimpan posisi,” kata Rizki.

Prasetyo menerangkan, CPU-TVsat yang mereka buat memiliki beberapa fitur lainnya.  Fitur tersebut dapat menampilkan  video AV, S-Video, VGA dan HDMI (high Definition Media Image). “Di samping itu, siaran televisi dapat disaksikan melalui laptop atau komputer dengan sistem under windows sehingga ketika menonton TV dapat di-minimize dan dapat pula ditonton sambil membuka program komputer lainnya,” imbuhnya.

Fitur audio juga dilengkapi sistem mono L, mono R, dan Stereo yang dapat didengar melalui mini earphone dan CPU-TVsat mampu melakukan perekaman dengan kualitas gambar yang tinggi pada durasi lebih dari lima jam. Keunggulan lain teknologi ini, CPU-TVsat sudah dirancang agar kompatible dengan format-format Video pada Televisi negara lain, seperti DVB-S, DVB-S2, MPEG2, MPEG4, HDTV, dan IRDETO2. Selain itu, CPU-TVsat juga dapat membuka siaran teracak atau Encryption program dengan menggunakan sistem Biss ke.v.

Alat ini dibuat dalam waktu empat bulan, dengan mendapat bantuan Hibah Program Kreativitas dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Dikti. “Inovasi ini, tentunya tidak lepas dari ilmu yang kami peroleh dari bangku kuliah di Fakultas Teknik. Ke depan, kami akan terus mengembangkannya”, tutur Prasetyo.
source : okezone.com & uny.ac.id

Leave a Reply

KMW UNY. Diberdayakan oleh Blogger.